Friday, July 30, 2010

Night Poem


Sungguh cemburu aku pada angin
Sungguh cemburu aku pada matahari
Sungguh cemburu aku pada dedaunan
Sungguh cemburu aku pada gemericik air
Sungguh cemburu aku pada debu yang beterbangan

Aku cemburu pada angin yang berhembus dan menerpa kulitmu
lalu memberikan kesejukan dalam pikiranmu

Aku cemburu pada matahari yang menerangi jalanmu dan
menjadi sumber kekuatan bagi ragamu

Aku cemburu pada dedaunan yang setiap pagi menyapamu dengan
nyanyian khasnya hingga menggembirakan hatimu

Aku cemburu pada gemericik air yang setiap hari menyapu
keringat lelahmu hingga kau merasa nyaman dalam menempuh harimu

Aku cemburu pada debu yang beterbangan mengenai pakaianmu lalu
ia kau seka dengan tangan lembutmu

Aku lebih cemburu pada siapa saja yang leluasa melihat senyum, sedih
dan tawamu setiap saat

Aku sungguh cemburu!

2 komentar:

Anonymous said...

cemburu yang wajar & pada tempatnya ibarat pijar yang menghangatkan jiwa ...

kalau aku sih ga cemburu .. `)

Aku tak cemburu
pada matahari yang menerangi jalanmu
pada dedaunan yang setiap pagi menyapamu
karena mereka memberikannya pada semua, beda dg aku, jika saatnya tiba hanyalah untukmu ...

Aku tak cemburu
pada siapa pun yang leluasa melihat senyum sedih dan tawamu setiap saat
karena aku akan melihat senyummu merekah di surga kelak ..

~eshu said...

Aku tak cemburu
pada matahari yang menerangi jalanmu
pada dedaunan yang setiap pagi menyapamu
karena mereka memberikannya pada semua, beda dg aku, jika saatnya tiba hanyalah untukmu ....

*sama aku engga dong hihihihi

Post a Comment

Protected by Copyscape Plagiarism Checker