Laksana angin semilir
Seperti mencium wangi mangir
Aku yang lemah mengharap kau ada
Di saat tak biasa
Oh kau laksana semburat
Warna di kesenjaan yang buram
Abu-abu kelabu tersirat
Namun senyummu menarik dalam temaram
Senja berganti malam
Lalu kemudian tenggelam
Namun tak jua padam
Dalam penantian meskin terpejam
Kau begitu kuat mengikat hati
Sampai aku lunglai jadi
Tetapi rela jua sampai mati
Hingga tak bisa kukenang lagi
Rinduku dambaku
Takkan pernah sirna termakan waktu
Percayalah janjiku
Tak ada yang mencintaimu sepertiku
Thursday, April 1, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment