Kemana perginya hidupmu
Aku melihatmu seolah mati
Tapi sekaligus melihatmu menikmatinya
Aku salah tingkah menatap nanar geliatmu
Sungguh aku miris akan keadaan ini
Apa sebaiknya aku mengalihkan mataku darimu
Aku tak tega berpaling
Tapi meski kutatap selekatnya, kau tak bergeming
Seolah aku tak ada
Apa gunanya diriku ini
Apa sesungguhnya yang ada dalam pikiranmu
Kemana perginya idealisme yang dulu sama-sama kita bangun
Kemana, wahai saudara seperjuangan
Aku masih menatapmu
Tapi kau tak pedulikan aku
Apa gunanya aku
Semoga kau menemukan jalan hidup terbaikmu
Jika saja waktu mengantarmu dalam keistiqomahan kembali
Aku akan segera menyambutmu
Dengan senyumku
Sahabat, jangan kau tanggalkan semua hasrat kepada Rabbmu
Aku tak mau berjuang sendiri
Kembalilah
Tak ada yang lebih indah, jika ukhuwah yang dulu
Kembali bersemi
0 komentar:
Post a Comment