Sunday, November 8, 2009

Mengapa

Mengapa mereka pesimis
Padahal aku sungguh optimis
Mengapa mereka berkata sudahlah
Padahal hatiku tak ingin menyerah

Mengapa mereka bilang berhenti
Padahal aku baru mulai meniti
Mengapa mereka berkata terimalah kenyataan
Padahal justru aku sedang menghadapi kenyataan

Mengapa mereka bilang jangan terlalu mengharapkan
Padahal Allah punya berjuta kerahmatan
Mengapa mereka berkata sulit
Padahal itu hanya pandangan sempit

Mengapa mereka bilang tak usah berkelit
Padahal aku tidak melawan sengit
Mengapa akhirnya aku dibiarkan
Padahal aku masih butuh didoakan

Masih berjuta mengapa yang tak sanggup aku ungkapkan
Sungguh khawatir bila yang hadir adalah keegoisan

*Merenungi untuk menata kembali...

0 komentar:

Post a Comment

Protected by Copyscape Plagiarism Checker