Namun aku tetap saja bertahan
Meski sikapmu seolah enggan
Aku masih saja melangkah mantap
Hingga aku berjalan tanpa kepastian
Mengekor bayanganku sendiri
Membiarkannya berjalan sesukanya
Karena aku benar-benar kehilangan hati
Hati yang senantiasa menemani hari-hariku dulu
Kini aku seperti tersesat
Tersesat dalam pikiranku sendiri
Dan dia takkan pernah peduli lagi
Kusadari harusnya ia tak terbatas
Tapi keegoisanku mengharap ia segera berbalas
Ujian kesabaran ini menghasilkan hati yang lapang dada
Meski godaan selalu siap menyergap
Aku selalu menunggu kepastian tiba
Meski kehadirannya terasa ada
Tapi akhirnya ia tak menyapaku, lalu pergi
Dihembuskan angin malam sunyi yang biasa menemani
Sekali lagi aku ditinggalkan
Sekali lagi aku dikecewakan
Sekali lagi menghela napas panjang
Sekali lagi mengharap ia pulang
Aku takkan pernah berhenti berharap
Yang terbaik pasti Allah berikan
Semua orang boleh mengaku cinta
Tapi hasratku tak mungkin berpindah
Aku bukanlah bidadari
Aku bukanlah manusia yang sempurna
Dan aku bukanlah peri
Karena kesetiaan tidak mampu aku bayar
Karena kesetiaan langka dan mahal
Karena kesetiaan adalah keimanan
0 komentar:
Post a Comment